Tag Archives: dki

SURAT PEMBACA: Warga DKI Jakarta Jangan Menjadi Golput Fundamental

HAMPIR tiap pemilu/pemilukada, golput selalu menjadi pemenangnya. Baikkah? Belum tentu. Sebab, sebenarnya ada tiga macam golput. Yaitu, golput fundamental, golput situasional dan golput rasional. Ketiga macam golput itu harus dipahami para golputer supaya mereka tahu apa kelemahan dan kelebihan mereka bersifat golput.

Golput fundamental. Dasar pemikirannya adalah apatisme. Parpol apapun dan politisi siapapun yang akan maju, dianggap tidak bisa dipercaya lagi. Anggapan mereka, semua parpol dan politisi adalah pembohong rakyat dan bermental korup. Golput situasional. Yaitu, golput karena situasi. Antara lain, karena sakit, dalam perjalanan jauh, terpengaruh orang lain, sibuk bekerja yang tidak bisa ditinggalkan, mencari uang (karena sangat miskin), karena cacat fisik yang tidak memungkinkan pergi ke TPS, karena sedang ada musibah (keluarga meninggal), lebih baik menikmati hari libur  dan karena situasi-situasi lainnya.

Sedangkan golput rasional adalah mereka yang berpikir rasional. Jika, tidak ada parpol/politisi yang berkualitas, mereka akan golput. Tetapi, jika ada parpol/politisi yang berkualitas, merekapun tidak golput dan datang ke TPS untuk memilih. Karena pada Pemilu DKI Jakarta 2012 ada calon pemimpin yang berkualitas, walaupun saya bukan warga DKI Jakarta, saya mengimbau para warga DKI Jakarta yang menjadi golput fundamentalis maupun golput situasional, beralih menjadi golput rasional. Artinya, karena ada calon yang berkualitas, sebaiknya pada putaran kedua nanti, warga DKI Jakarta yang semula golput, jangan golput lagi. Gunakan hak pilih Anda demi perubahan Kota Jakarta secara signifikan.

 Hariyanto Imadha
BSD Nusaloka Sektor XIV-5
Jl.Bintan 2 Blok S1/11
Tangerang 15318

SURAT PEMBACA: Surat Terbuka untuk Para Cagub-Cawagub DKI Jakarta


SEBENTAR lagi, DKI Jakarta akan punya “gawe” pilkada, yaitu pemilihan gubernur. Kabarnya, ada belasan cagub-cawagub yang sudah mendaftar. Tentu, mereka adalah orang-orang yang punya modal politik dan modal uang yang cukup kuat. Tentu, mereka sudah mempersiapkan visi dan misi yang indah dan memukau para calon pemilihnya.

Namun yang jadi masalah adalah, semua gubernur DKI Jakarta saya nilai gagal mengatasi masalah kemacetan lalu lintas. Monorail mangkrak. Subway masih terbatas wacana. Jumlah busTrans busway sedikit dan tidak nyaman. lalu lintas semrawut. Jumlah pertambahan jalan ibarat deret hitung, sedangkan pertambahan kendaraan ibarat deret ukur. Tidak akan ada titik temu. Semua kebijakan selama ini mubazir saja. Sebab, tak ada kebijakan untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi.

Percuma para pemilik kendaraan bermotor membayar pajak kendaraan selama bertahun-tahun, tapi imbal prestasinya tidak ada. Masyarakat membutuhkan seorang gubernur yang memiliki kecerdasan dan bukan seorang gubernur yang ahli berwacana. Atas dasar itu, saya mengimbau para cagub-cawagub DKI Jakarta: “Jika Anda terpilih dan dalam waktu satu tahun Anda tidak mampu mengatasi kemacetan lalu lintas, saya mohon Anda mengundurkan diri secara baik-baik”.

Hariyanto Imadha
BSD Nusaloka Sektor XIV-5
Jl.Bintan 2 Blok S-1
Tangerang 15318