SURAT PEMBACA: Mari Membuat Trotoar Yang Bebas dari Motor

KEMACETAN di Jakarta sudah menjadi rahasia umum. Apalagi pada saat jam berangkat ke kantor. Yang memprihatinkan adalah banyaknya motor yang menggunakan trotoar sebagai jalan untuk motornya. Tentu, hal tersebut sangat mengganggu para pejalan kaki. Di samping itu, trotoar memang tidak didesain sebagai jalan untuk motor.

Supaya motor  dan gerobak makanan tidak bisa naik ke trotoar, maka perlu dibuat pagar dari pipa besi sebagai berikut (Lihat foto hasil modifikasi di bawah atau lihat di http://jakarta.kompasiana.com/fasilitas-umum/2012/11/07/gagasanmari-membuat-trotoar-yang-bebas-dari-motor-501275.html):

1.Pintu masuk atau pintu keluar bagi pejalan kaki dibuat sedemikian rupa (berbentuk”>>”) sehingga motor tidak bisa masuk karena sudut pintu masuk yang besarnya 90 derajat. Bahkan pedagang makanan yang memakai gerobakpun tidak bisa masuk. Tetapi sangat dimungkinkan penyandang cacat berkursi roda bisa memasukinya dengan mudah.

2.Agar penyandang cacat berkursi roda bisa masuk dan keluar, maka pada awal dan akhir trotoar harus dibuat landai. Dan supaya nyaman, permukaan trotoar (sepanjang trotoar) harus benar-benar rata.

3.Detail ukuran harus diukur di lapangan dengan uji coba kursi beroda bisa masuk dengan mudah, tetapi motor dan gerobak makanan tidak bisa masuk.

Sebaiknya sistem pagar demikian diterapkan di awal Jl.Sudirman hingga akhir Jl.MH Thamrin, Jakarta.

Semoga gagasan dan usul saya ini bisa dipertimbangkan Pemda DKI Jakarta di bawah pimpinan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki TP.

Semoga bermanfaat.

Sumber foto asli: sayogand.blogspot.com

Hariyanto Imadha

Komentar ditutup.